Geotekstil untuk Proyek Pembangunan Jalan: Fungsi, Kegunaan, dan Aplikasinya

Geotekstil untuk Proyek Pembangunan Jalan: Fungsi, Kegunaan, dan Aplikasinya
source: pixabay.com

Pada suatu proyek pembangunan jalan, pastinya akan ada kendala mengenai kualitas tanah. Ya, tanah yang digunakan untuk membuat jalan memang harus benar-benar diperhatikan. Salah satu cara untuk membuat konstruksi jalan yang kuat adalah menggunakan Geotekstil. Informasi selengkapnya dapat Anda simak di bawah ini:

Pengertian Geotextile

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai klasifikasi geotekstil untuk pembangunan jalan, ada baiknya jika Anda mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Pengetahuan atas pengertian penting sekali karena akan mempengaruhi pemahaman Anda pada pembahasan selanjutnya.

Geotekstil atau Geotextile merupakan salah satu material konstruksi yang berbentuk lembaran sintetik. Lembaran ini memiliki sifat yang tembus air karena memiliki permukaan yang berpori-pori. Tak hanya itu saja, Geotekstil juga sangat fleksibel sehingga mudah diaplikasikan pada teknik sipil.

Geotekstil sendiri ada dua macamnya yaitu geotextile woven dan juga geotextile non woven. Geotekstil woven sangat berfungsi untuk memperkuat tanah yang lunak. Material yang satu ini berasal dari anyaman Polypropylene atau Polyester.

Sedangkan Geotekstil non woven adalah material konstruksi yang memiliki bentuk seperti karpet. Oleh karena itu, banyak masyarakat awam mengatakan geotekstil ini sebagai karpet jalan. Untuk material penyusunnya adalah polyester fiber atau polypropylene.

Geotekstil sendiri juga masih diklasifikasikan menjadi 3 kelas lagi. Klasifikasi ini sesuai dengan peraturan Departemen Pekerjaan Umum.

Baca juga: Contoh Kasus Penggunaan Geotextile


Cara Penggunaan Geotextile pada Proyek Pembangunan Jalan

Proyek Pembangunan Jalan

Setelah mengetahui apa itu Geotekstil maka selanjutnya kita akan membahas mengenai cara dari contoh kasus penggunaan geotextile-nya. Tentu penggunaan material geotextile pada pembangunan jalan, yaitu sebagai berikut:

Pemasangan

Pertama, cara penggunaannya adalah dengan dipasang di atas tanah. Pemasangan ini dilakukan sebagai tahap pertama untuk pembuatan jalan. Pada tahap ini penting sekali bagi para pekerja untuk melakukan pemerataan lahan terlebih dahulu.

Dengan pemerataan tanah maka geotekstil dapat disusun dengan rapi dan tidak menimbulkan kerutan. Jika geografis jalanan pada proyek bergelombang atau tidak rata akan membuatnya lebih susah diatur.

Pada tahap ini juga harus dilakukan penyingkiran berbagai material yang ada pada area proyek. Pohon atau batu harus disingkirkan terlebih dahulu agar proyek dapat berjalan dengan lancar.

Penyambungan

Penggunaan kedua adalah dengan cara penyambungan. Biasanya pada proyek-proyek tertentu lahan yang digunakan untuk jalan sangat lebar dan juga panjang. Bisan saja besarnya ini melebihi dari ukuran geotekstil.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, geotekstil akan disambungkan sehingga dapat menutupi area tanah yang cukup luas. Metode penyambungan yang dilakukan adalah dengan cara penjahitan.

Selain itu, penyambungan geotekstil juga bisa dilakukan dengan menggunakan teknik overlapping. Teknik yang satu ini juga dikenal dengan teknik tumpang tindih.


Fungsi Geotextile pada Proyek Pembangunan Jalan

Lalu, sebenarnya apa fungsi dari geotextile pada pembangunan jalan? Ada beberapa fungsi utama yang perlu Anda ketahui, yaitu sebagai berikut:

Pemisah

Fungsi pertama dari geotekstil untuk proyek pembangunan suatu jalan adalah sebagai pemisah atau separator. Sering kali ditemui pada suatu daerah bahwa tanah memiliki dia lapisan berbeda. Biasanya tanah granular tercampur oleh tanah yang memiliki tekstur halus.

Hal ini yang membuat kekuatan tanah menjadi berkurang sehingga memerlukan pemisah. Geotekstil inilah yang akan menjadi pemisah antara kedua tanah tersebut. Dengan pemasangan ini maka tanah akan tetap terjaga integritasnya.

Memperkuat Struktur Tanah

Fungsi geotekstil yang berikutnya adalah untuk memperkuat struktur tanah. Pada suatu proyek pengerjaan jalan biasanya ada masalah pada tanah di mana daya dukungnya sangat rendah. Masalah ini sering terjadi pada tanah dengan butir yang halus dan juga basah.

Struktur tanah yang seperti ini akan sangat membahayakan jika digunakan untuk jalan. Sebab, tanah bisa sangat sensitif pada suatu gangguan. Oleh karena itu, geotekstil dapat menjadi solusi terbaik dalam masalah ini. Geotekstil dapat memperkeras struktur tanah sehingga lebih kuat.

Sebagai Penstabil Tanah

Selain sebagai pemerkuatan struktur tanah, geotekstil juga sangat berfungsi untuk menytabilkan tanah. Masih berkaitan pada poin yang sebelumnya, tanah bisa jadi tidak stabil karena strukturnya yang basah dengan bulir yang halus.

Tanah yang lunak bisa membuat jalan mudah rusak karena beban berat yang melaluinya. Oleh karena itu, dengan menggunakan geotekstil, jalan akan menjadi lebih stabil.

Jalan tidak akan mudah rusak hanya karena sering dilewati oleh kendaraan yang besar. Dengan stabilnya tanah pada jalan juga akan membuat jalan menjadi lebih awet dan tahan lama.

Untuk Membungkus Tanah

Untuk daerah yang memiliki kualitas tanah yang cukup buruk, pembuatan tanah juga bisa dengan menggunakan teknik pembungkusan tanah. Tanah dengan kualitas yang buruk akan diisikan ke dalam geotekstil untuk dibungkus.

Kemudian material tanah tersebut akan dijadikan suatu dasaran pada pembuatan jalan sehingga lebih bagus. Nantinya, tanah tersebut akan disemprot menggunakan aspal atau menggunakan elastomeric. Biasanya, yang digunakan untuk pembungkusan tanah ini adalah geotekstil dengan jenis non woven.

Untuk Meminimalisasi Retak pada Lapisan Tanah

Fungsi yang berikutnya adalah untuk mengurangi risiko terjadinya retak reflektif. Geotekstil sangat bagus untuk mengendalikan retak pada pengerjaan pelapisan tambahan. Biasanya pelapisan ini digunakan untuk lapis tambahan campuran aspal.

Namun, selain itu biasanya juga digunakan untuk perkerasan lama dari aspal maupun beton. Geotekstil dapat diletakkan pada lapisan perkerasan lama dan pelapisan tambahan untuk mencegah retak reflektif pada jalan.

Baca juga: Penggunaan Geotextile dalam Penanganan Stabilitas Lereng


Aplikasi Geotextile pada Proyek Pembangunan Jalan

Kemudian, jalan apa saja yang memerlukan penggunaan geotekstil ini sendiri? Ada beberapa proyek jalan yang menggunakan material yang satu ini, antara lain sebagai berikut:

Untuk Jalan Kerja

Pengaplikasian yang pertama adalah digunakan untuk jalan kerja. Geotekstil dapat mencegah butiran halus pada tanah ke atas. Umumnya naiknya tanah ini terjadi karena jalan selalu dilewati oleh kendaraan yang besar.

Pada proyek jalan kerja ini, fungsi pemisahan sangat penting apalagi jika digunakan untuk proyek yang besar. Proyek ini biasa dilaksanakan untuk pekerjaan seperti di perkebunan kelapa sawit, dan lain sebagainya.

Untuk Jalan Raya

Berikutnya adalah untuk diaplikasikan pada jalan raya. Geotekstil pada pembuatan jalan raya umumnya diletakkan di atas tanah yang lunak. Kemudian, material ini ditimbun menggunakan tanah, pasir, atau agregat yang dibuat khusus.

Proyek yang satu ini menggunakan geotekstil woven maupun yang non woven. Geotekstil berfungsi untuk pemisah dan juga sebagai filtrasi dan drainase.

Untuk Jalan Rel

Terakhir, geotekstil dapat diaplikasikan di jalan rel. Dengan pemasangan geotekstil di bawah batuan ballast akan membuat komponen jalan rel lebih tahan lama. Tak hanya itu juga, penumpang kereta akan lebih nyaman.

Itulah penjelasan selengkapnya mengenai proyek pembangunan jalan menggunakan Geotekstil. Kini Anda sudah mengetahui bagaimana cara penggunaan, fungsi, hingga aplikasi geotekstil ini pada pembangunan jalan. Semoga informasi di atas dapat menjadi ilmu yang bermanfaat untuk Anda.