8 penyebab dan cara mengatasi masalah kemarahan. Akhir-akhir ini, banyak orang yang ketahuan merasa sangat marah dan kemudian menyesalinya. Tindakan ini melibatkan masalah kemarahan yang dapat disebabkan oleh banyak hal.
Beberapa pesan menyoroti warga yang terlalu marah dan akhirnya melukai diri sendiri. Dari menegur orang lain hingga melakukan tindakan terpuji lainnya.
Setiap orang memiliki emosi yang mempengaruhinya ketika melakukan berbagai tindakan. Namun, jika kemarahan selalu menahan Anda, Anda mungkin bisa mengetahui alasannya.
Penjelasan 8 Penyebab dan Cara Mengatasi Amarah
Konseling Online merangkum berbagai penyebab masalah kemarahan dan cara mengatasinya.
1. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Seseorang dengan gangguan obsesif-kompulsif cenderung menjadi terobsesi dengan sesuatu dan terus mengulanginya. Jika dia tidak menyukainya, dia bisa dengan mudah menjadi jengkel dan meledak.
Menurut sebuah studi 2011, kemarahan yang berlebihan atau masalah kemarahan adalah gejala umum dari orang-orang dengan gangguan obsesif-kompulsif.
Kemarahan ini mungkin berasal dari frustrasi bahwa segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan mereka.
2. Depresi
Kemarahan yang berlebihan bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang depresi. Dimana depresi itu sendiri adalah perasaan sedih dan kehilangan semangat hidup selama lebih dari 2 minggu.
Saat Anda mengalami depresi, Anda cenderung mudah tersinggung dan emosional tentang hal-hal yang terasa sepele atau kecil.
3. Kecanduan Alkohol
Bila dikonsumsi dalam batas wajar, alkohol tidak memberikan dampak negatif yang besar terhadap kepribadian seseorang. Jika Anda sudah kecanduan sementara itu, efeknya bisa sangat jauh.
Mereka yang kecanduan alkohol mungkin memiliki masalah kemarahan, seperti: B. Mudah dipukul, mudah tersinggung, dan tidak takut menyakiti orang.
Tidak jarang mereka berakhir di balik jeruji besi karena sikap ini.
4. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD dapat dialami tidak hanya oleh anak-anak tetapi juga oleh orang dewasa. Seseorang dengan kondisi ADHD ini akan merasa selalu bersemangat dalam berbagai hal.
Juga akan sulit baginya untuk berkonsentrasi pada satu hal dan selalu ingin bergerak dan melakukan sesuatu. Jika keinginannya tidak dikabulkan, kemungkinan besar dia akan meledak dengan amarah.
5. Oppositional Defiant Disorder (ODD)
Seseorang yang memiliki ODD memiliki masalah dengan emosinya. Mereka dapat dengan mudah marah, merasa tersinggung, dan jengkel oleh orang-orang di sekitar mereka.
Orang dengan ODD cenderung menikmati argumen dan akan selalu merasa menang.
6. Bipolar
Seseorang dengan gangguan bipolar dapat mengubah suasana hatinya dalam sekejap. Perubahannya sangat kontras. Misalnya, dia mungkin merasa sangat bahagia dan kemudian langsung depresi.
Mereka yang mengalami gangguan ini juga mudah merasa bahagia, selalu mengkhawatirkan banyak hal, impulsif, dan tidak takut pada apa pun.
Banyak orang dengan gangguan bipolar juga mengalami kemarahan yang berlebihan dan emosi yang tidak terkendali.
7. Intermittent Explosive Disorder (IED)
Kondisi umum bagi penderita IED adalah kemarahan, yang sulit dikendalikan. Seringkali kemarahan ini datang tiba-tiba dan berlangsung sekitar setengah jam.
Maka rasa marah itu bisa langsung hilang dan yang bersangkutan tidak merasa ada yang salah.
8. Cara mengatasi masalah amarah
Jika tidak diaktifkan, masalah kemarahan bisa menjadi masalah. Tapi ini bukan berarti bahwa Anda tidak dapat mengatasinya.
Anda dapat mempelajari teknik relaksasi yang paling cocok untuk Anda dan melakukan terapi perilaku jika perlu.
Jangan takut untuk mengikuti kursus manajemen amarah, yang dapat dilakukan secara langsung atau online.
Satu hal lagi, Anda juga dapat bergabung dengan kelompok pendukung dengan orang-orang yang menderita masalah kemarahan. Dengan cara ini, Anda tidak hanya berbagi, tetapi juga mencari solusi bersama.
Itulah beberapa penyebab dan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah marah. Semoga membantu. / Dy
Baca Juga: 5 Ide Pekerjaan Lapangan Untuk Wanita