5 Penggunaan Geotextile Woven pada Pengerjaan Proyek

5 Penggunaan Geotextile Woven pada Pengerjaan Proyek

Dalam pembangunan sebuah proyek, geotextile kerap menjadi salah satu bahan utamanya. Geotextile sendiri terbagi menjadi dua yaitu geotextile woven dan non woven. Apa fungsi dari bahan tersebut? Setidaknya terdapat 5 penggunaan geotextile woven dalam dunia kontraktor.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan lebih berfokus pada manfaat dan contoh kasus penggunaan geotextile woven. Namun sebelum itu, alangkah lebih baiknya jika kita membahas pengertian dan perbedaan dari kedua bahan tersebut. Simak ulasannya di bawah ini!

Perbedaan Geotextile Woven dan Non Woven

Sebelum membahas secara lebih mendalam, apakah anda tahu apa itu geotextile? Geotextile merupakan bahan bangunan yang berupa lembaran sintetik. Lembaran ini memiliki permukaan berpori-pori sehingga bersifat tembus air dan sangat fleksibel.

Seperti yang sudah kami jelaskan di atas bahwa geotextile terdiri dari 2 jenis. Yaitu geotextile woven dan non woven. Geotextile woven adalah lembaran serat sintetis yang ditenun dengan bahan pelindung anti ultra violet. Sehingga akan dihasilkan material yang mempunyai daya tarik cukup tinggi.

Bahan dasar pembuatan geotextile woven yaitu polyester (PET) dan Polypropylene (PP). Perpaduan bahan tersebut akan diuji di laboratorium dengan standar ASTM. Geotextile woven yang bisa diedarkan di pasaran harus memenuhi uji validitas dalam beberapa hal, antara lain;

  • Kekuatan daya tarik
  • Daya tahan terhadap tusukan
  • Elastisitas bahan
  • Ketahanan terhadap bakteri, mikroorganisme, jamur, dan bahan kimia karena memang material ini akan digunakan di dalam tanah

Apabila diamati secara sekilas, geotextile woven ini memiliki penampilan seperti karung beras. Namun apabila dirasakan, jenis ini memiliki kemampuan tahan dari tarikan, kusut, dan sobekan.

Sedangkan geotextile non woven dihasilkan melalui proses termal, mekanis, dan kimia.  Ketiga proses tersebut dilakukan menggunakan mesin berteknologi tinggi. Non woven ini terbuat dari bahan polypropylene dan polyester fibre. Untuk tampilan fisik, non woven ini terlihat seperti karpet. Maka tak heran banyak orang yang menjuluki geotextile non woven ini sebagai karpet jalan.

Geotextile ini memiliki fungsi utama sebagai bahan stabilitas dasar tanah, khususnya tanah lunak. Dibandingkan dengan geotextile non woven, geotextile woven memiliki daya tarik 2 kali lebih besar. Jadi biasanya bahan inilah yang lebih banyak digunakan dalam bidang kontruksi.

Untuk fungsi dan manfaat dari geotextile woven ini bisa anda simak dalam ulasan 5 manfaatnya dalam pengerjaan proyek di bawah ini!

5 Penggunaan Geotextile Woven

5 Penggunaan Geotextile Woven

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa pembahasan kali ini kami akan berfokus pada geotekstil woven. Bahan yang satu ini setidaknya memiliki 5 manfaat dalam proyek pembangunan. Apa saja? Berikut daftar 5 penggunaan geotextile woven dalam pengerjaan proyek;

1. Perkuatan Tanah Dasar

Manfaat pertama dari geotextile woven yaitu digunakan sebagai lapisan timbunan dasar jalan. Bahan yang satu ini lebih banyak dipilih khususnya untuk dasar tanah yang lunak. Cara pengaplikasiannya cukup mudah yaitu dengan menempatkan lembaran geotekstil  di dasar tanah. Setelah itu, dilakukan penimbunan tanah dan material lainnya.

Dengan adanya geotekstil woven ini, beban timbunan tanah di atasnya bisa tersalurkan secara merata. Dengan ini risiko penurunan dasar tanah atau jalan tidak rata bisa terhindarkan. Untuk metode pemasangan, disesuaikan dengan kondisi tanah dan tujuan dari pembangunan.

Dalam penggunaan geotekstil untuk penguatan tanah dasar ini memiliki beberapa manfaat, antara lain;

  • Berfungsi sebagai pemisah antara tanah lunak dan bahan timbunan sehingga tidak saling tercampur satu sama lain.
  • Mencegah risiko lereng longsor
  • Mampu mendistribusikan beban dan lapisan drainase
  • Mampu menyeimbangkan stabilitas timbunan.

2. Sebagai Separator

Dalam fungsi nomor 1 sebenarnya kita sudah bisa mengetahui bahwa manfaat kedua dari geotekstil woven yaitu sebagai separator. Separator di sini artinya memisahkan antara tanah lunak dan timbunan. Dengan sifat permeabilitasnya, bahan ini mampu menyerap air melalui pori-pori. Sehingga air yang masuk melalui atas lapisan, bisa disalurkan ke dasar tanah.

Meskipun mampu menyalurkan air, tetapi bahan ini mampu menahan butiran tanah timbunan. Alhasil tanah lunak dasar dan tanah timbunan pun tidak akan tercampur. Dengan geotekstil woven ini struktur perkuatan tanah pun menjadi lebih baik.

3. Kebutuhan Reklamasi atau Penimbunan

Untuk beberapa keperluan biasanya sungai atau danau dilakukan reklamasi atau penimbunan. Tidak hanya sekedar menimbun tanah, dalam proses ini diperlukan bahan bangunan yang kokoh. Geotekstil woven, menjadi salah satu contohnya.

Untuk menimbun sebuah lahan tentu saja diperlukan material seperti tanah dan pasir. Sebelum penimbunan dilakukan, anda harus meletakkan geotekstil ini pada dasar lahan atau sungai. Dengan cara ini, material timbunan dan tanah dasar pun tidak akan tercampur. Selain lebih kokoh, dengan bahan ini pekerjaan akan menjadi lebih hemat dan efisien.

4. Pencegah Abrasi Pantai

Seperti yang kita tahu bahwa ombak pantai yang terlalu keras bisa menyebabkan abrasi. Apa itu abrasi? Abrasi adalah proses pengikisan pantai akibat ombak laut. Apabila dibiarkan secara terus-menerus, abrasi tentu akan menyebabkan masalah buruk bagi penduduk pesisir pantai.

Selain membuat hutan bakau, cara mencegah abrasi juga bisa dilakukan dengan membuat pemecah gelombang. Geotekstil non woven ini juga termasuk ke dalam salah satu bahan material pemecah pantai ini. Untuk fungsi ini, geotekstil harus dicampur dengan tetrapod atau batu.

Dengan material ini, pasir pantai tidak akan terbawa oleh arus ombak. Sebagai usaha dalam pencegah abrasi, geotekstil ini berfungsi sebagai separator dan filter.

Pada beberapa pantai, pemeceh ombak yang digunakan berupa beton-beton yang ditata sedemikian rupa. Geotekstil woven ini juga bisa digunakan dalam pembuatan beton pemeceh ombak. Setelah selesai dibuat, biasanya beton akan ditutupi karung goni. Hal ini dimaksudkan agar kandungan air di dalam beton tidak teroksidasi selama proses pengerasan.

Dibandingkan dengan karung goni, geotekstil woven ini dianggap lebih efektif. Daya serap yang tinggi dari geotekstil akan membuat air pada beton tetap terjaga. Dengan ini akan dihasilkan beton yang kokoh dan berkualitas.

5. Jalur Kereta Api

Manfaat terakhir dari geotextile woven ini yaitu sebagai separator jalur kereta api. Seperti yang kita semua ketahui bahwa jalur kereta api selalu memiliki permukaan batu-batuan. Pernahkah anda berfikir mengapa batu-batuan tersebut tidak pernah ambles ke bawah?

Apakah batu-batuan tersebut memiliki lapisan yang tebal? Jawabannya adalah tidak! Stabilitas batuan pada jalur kereta api disebabkan karena adanya geoteksil woven. Material bahan yang satu ini digunakan sebagai pemisah antara tanah dasar dan batu ballast. Alhasil lapisan batu ballast akan terjaga ketebalan dan stabilitasnya. Dengan cara inilah ahkhirnya tercipta jalur kereta api yang kuat dan kokoh.

Nah, itulah ulasan lengkap mengenai 5 Penggunaan Geotextile Woven dalam pengerjaan proyek. Dengan bahan material ini segala proyek yang dilakukan akan memiliki hasil yang kokoh, kuat, dan stabil. 

Garuda WebDev
Bekerja sebagai SEO Expert di Garuda Web Development. Sebuah layanan jasa pembuatan website dan SEO Profesional.