Sebagai seorang Muslim tentu perlu mengetahui tata cara sholat Tahajud sesuai sunnah. Sebagai salah satu sholat malam, Tahajud memiliki keutamaan jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Bahkan, apabila sedang memiliki suatu niat atau hajat, sholat Tahajud dapat menjadi amalan tambahan agar dimudahkan jalannya.
Bagi yang baru pertama kali mengerjakan, mungkin masih bingung bagaimana melakukan sholat yang memiliki banyak keutamaan ini. Berikut akan diulas tentang cara, ketentuan, serta keutamaan sholat tahajud secara lengkap. Yuk, mari disimak!
Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud
Dalam pelaksanaan sholat Tahajud, seseorang dapat melakukannya diantara waktu Isya hingga Subuh. Sepertiga malam adalah waktu yang paling utama untuk melakukan ibadah ini karena saat itu doa paling diijabah. Hal ini diperkuat oleh Hadits Riwayat Bukhari & Muslim.
Rasulullah SAW bersabda bahwa pada sepertiga malam setiap harinya, Allah SWT akan turun ke langit dunia dan mengabulkan doa setiap hambanya. Agar tidak terlewat, jam digital masjid dapat dimanfaatkan sebagai penunjuk waktu karena tersedia fitur waktu sholat, termasuk Dhuha dan Tahajud.
Ketentuan dalam Pelaksanaan Tahajud
Dalam pelaksanaannya, sebagian ulama memiliki pendapat bahwa Tahajud sebaiknya dilakukan setelah tidur. Hal ini didasari oleh pendapat salah satu ulama Syafi’i bernama Ar-Rafi’i dalam kitab As-Syarhul Kabir. Dalam kitab tersebut menyatakan bahwa ketika sholat malam dilakukan sebelum tidur maka tidak bisa disebut Tahajud.
Hal tersebut dikarenakan tidak ada pembeda dengan ibadah Qiyamul Lail lain, seperti sholat Tarawih, membaca Qur’an, dan berdzikir. Namun ada juga pendapat ulama yang mengatakan bahwa sholat malam dapat dilakukan baik sebelum maupun sesudah tidur.
Baca juga: 8 Penyebab dan Cara Mengatasi Masalah Kemarahan
Cara Melakukan Sholat Tahajud
Setelah mengetahui kapan sebaiknya dilakukan serta ketentuannya, selanjutnya akan membahas tata cara sholat Tahajud sesuai sunnah. Ibadah yang dilakukan malam hari ini minimal dikerjakan sebanyak dua rakaat. Jika ingin lebih, bisa dilakukan dengan jumlah ganjil. Berikut panduan untuk Tahajud dengan dua rakaat:
- Mengucapkan niat sholat Tahajud. Pengucapan niat bisa dilakukan dalam hati dan juga secara nyata di bibir. Kemudian takbiratul ihram, dan lakukan seperti sholat biasa.
- Membaca surat Al-Fatihah dan surat apapun yang ada di Al-Qur’an. Seseorang yang melakukan sholat Tahajud bisa menggunakan surat pendek maupun panjang sesuai dengan keinginannya. Adapun surat khusus yang bisa dibaca adalah Surat Al-Waqi’ah dan Al-Ikhlas.
- Setelah salam, bisa membaca doa selesai Tahajud. Bisa juga ditambahkan dengan berdoa sesuai dengan keinginan, mencurahkan isi hati, dan menyampaikan hajat yang ingin dicapai.
- Tutup dengan sholat Witir. Sholat penutup ini dapat dikerjakan sebanyak 1 atau 3 rakaat. Jika 1 rakaat, maka menggunakan niat usholli sunnatal witri rok’atan, sedangkan 3 rakaat menggunakan usholli sunnatal witri tsalasaa roka’atin. Lalu diikuti dengan mustakbilal qiblati lillahi ta’aala.
Keutamaan Sholat Tahajud
Dalam Al-Qur’an maupun hadist sering disebut anjuran untuk melakukan Sholat Tahajud. Selain sebuah ibadah sunnah yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW, sholat ini memiliki banyak keutamaan yang dapat membawa keberkahan bagi seseorang. Berikut beberapa keutamaan tersebut:
- Dapat mengangkat derajat seseorang.
- Membuka pintu surga.
- Menghapuskan dosa.
- Doa dan hajat lebih cepat dikabulkan.
- Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Dijauhkan dari siksa api neraka.
- Dijauhkan dari kelalaian hati.
- Dicintai Allah SWT.
- Pelipur lara.
Itulah ketentuan, keutamaan, serta tata cara sholat Tahajud sesuai sunnah. Selain untuk mempermudah doa dan juga hajat, menjalankan Tahajud di sepertiga malam dapat menjadi pelipur lara di kala sedang tertimpa masalah. Serta dapat membuat hati menjadi lebih tenang.